Yang perlu kita pahami dalam menghitung valuasi Kekayaan Intelektual (KI) adalah tujuan dari menghitung valuasi itu sendiri.
Jika kita seorang pengelola lembaga Kekayaan Intelektual atau Technology Transfer Office, tujuan kita menghitung valuasi adalah untuk negosiasi ketika akan mengkomersialisasikannya.
Jadi hasil valuasi KI yang sudah kita hitung, bisa kita gunakan sebagai acuan penawaran harga awal dan saat bernegosiasi nantinya.
Calon pembeli KI kita pun, pasti sudah melakukan perhitungan atau valuasi terhadap KI tersebut dengan cara atau pendekatan mereka sendiri.
Yang ingin saya garis bawahi disini adalah bahwa nilai valuasi yang sudah kita hitung, bukan berarti itu menjadi harga jual yang mutlak, tapi sebagai acuan. Karena dalam kerja sama atau jual beli, tentu saja terjadi karena adanya kesepakatan bersama kedua belah pihak.
Ini adalah beberapa metode menghitung valuasi KI:
Cost/Replacement Approach
Dengan pendekatan ini, kita menilai nilai KI adalam dengan biaya pengembangan dan reproduksinya. Biasanya berdasarkan biaya historis, jumlah uang yang dikeluarkan universitas untuk mengembangkan teknologi tersebut.
Biaya yang diperhitungkan sebagai cost antara lain biaya R&D, gaji, material, biaya legal & paten, pajak, dan biaya lainnya yang dikeluarkan saat pengembangan teknologi.
Market Approach
Dalam Pendekatan ini, nilai KI ditentukan berdasarkan nilai rata-rata yang ditentukan berdasarkan analisis beberapa transaksi serupa.
Pendekatan ini berlaku ketika pasar untuk teknologi pada KI yang akan dinilai sudah mapan, dan analisis transaksi serupa dapat dilakukan.
Market Approach hanya berfungsi jika terdapat beberapa transaksi pembanding yang dijadikan patokan.
Pendekatan:
- Mengidentifikasi beberapa kesepakatan dalam bidang yang serupa dan pada jatuh tempo yang serupa dengan kesepakatan yang sedang dinilai.
- Mempertimbangkan dinamika dan risiko pasar.
- Mempertimbangkan lingkungan ekonomi makro dari kesepakatan-kesepakatan yang sebanding.
Income Approach
Nilai KI sama dengan keuntungan finansial yang akan dihasilkan selama sisa masa manfaat KI.
Fokusnya adalah pada arus kas masa depan yang berasal dari KI tersebut.
Value Approach
Umumnya perhitungan valuasi KI secara kuantitatif hanya 3 cara di atas. Tapi dalam hal negosiasi banyak hal bisa terjadi, banyak faktor yang mempengaruhi, bahkan faktor-faktor lain diluar KI itu sendiri.
Oleh karena itu, jika kita bisa mendapatkan banyak informasi tentang partner negosiasi kita, dan memahami apa yang dipertaruhkan pembeli, itu bisa jadi faktor lain yang mempengaruhi valuasi suatu KI.
Saat kita memahami nilai yang dipertaruhkan oleh partner negosiasi kita atau calon pembeli KI, disitulah yang dimaksud dengan Value Approach.
Pingback: Apa Itu Hak Atas Kekayaan Intelektual - Eko Rahayu